Arsip Kategori: Uncategorized

Karateristik Keilmuan Pedagogik

  1. Fungsi atau Tugas Pedagogik

Sebagaimana ilmu pada umumnya, pedagogik mempunyai fungsi tertentu. Pedagogik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Menyatupadukan temuan hasil studi mengenai studi tertentu . suatu ilmu merupakan suatu sistem pengetahuan yang teratur. Sekelompok pengetahuan yang tidak tersusun secara sistematis dan tidak teratur dalam menjelaskan suatu objek tidak dapat dikatakan sebagai ilmu. Karena sebagai suatu ilmu, salah satu fungsi atau tugas pedagogik adalah menyatupadukan temuan hasil studi mengenai fenomena pendidikan, sehingga merupakan suatu sistem pengetahuan yang teratur mengenai pendidikan anak.
  2. Menjelaskan dan memberikan petunjuk (deskriptif dan preskriptif). Maksudnya bahwa pedagogik , selain berfungsi untuk menggambarkan atau menjelaskan mengenai apa, mengapa, dan bagaimana sesungguhnya pendidikan anak (deskriptif), juga berfungsi untuk memberikan petunjuk tentang siapa seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidik anak
  3. Memprediksi , penggambaran atau penjelasan mengenai pendidikan anak sebagai suatu hasil studi dalam pedagogik mengaplikasikan bahwa pedagogik akan dapat memberikan prediksi-prediksitertentu tentang apa yang mungkin terjadi dalam rangka pendidikan anak.
  4. Mengontrol , berdasarkan prediksi-prediksi , maka denga pedagogik itu kita akan dapat melakukan kontrol (pengendalian)agar sesuatu yang baik yang diharapkan berkenaan dengan pendidikan anak dapat terjadi , sedangkan sesuatu yang tidak baik yang tidak diharapkan yang berkenaan dengan pendidikan anak tidak terjadi
  5. Mengembangkan, maksudnya bahwa  pedagogik mempunyai fungsi untuk melanjutkan hasil penemuan yang lalu yang berupaya untuk menghasilkan temuan-temuan yang baru, bila dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang berlandaskan positivisme atau paradigma newtonian yang menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pedagogik mempunyai karateristik tersendiri, yaitu memiliki fungsi preskriptif
  1. Pedagogik sebagai Ilmu Empiris, Ilmu Kemanusian, Ilmu Normatif, dan Ilmu Priktis

Pedagogik sebagai ilmu empiris, sebagaimana telah kita ketahui, objek formal pedagogik adalah fenomena pendidikan (situasi pendidikan), fenomena tersebut berada dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak yang berlangsung diberbagai linkungan seperti didalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Fenomena pendidikan tersebut jelas terdapat di dalam dunia pengalaman empiris. Itulah konsep-konsep dan teori-teoripedagogik yang dibangun. Sebab itu, pedagogik termasuk ilmu empiris

Pedagogik sebagai ilmu kemanusiaan. Objek material pedagogik adalah manusia, adapun objek formalnya adalah fenomena pendidikan atau situasi  pendidikan . situasi pendidikan berada dalam pergaulan antar manusia, yaitu dalam pergaulan antar manusia, yaitu dalam pergaulan orang dewasa dan anak. Seperti telah dikemukakan dan juga kita yakini, bahhwa manusia bukanlah benda, bukan tumbuhan, bukan pula hewan. Sebagai suatu kesatuan badani-rohani, manusia melampaui benda-banda, tumbuhan maupun hewan. Sekalipun manusia adalalh makhluk sosial tetapi manusia juga adalah pribadi yang memiliki kedirisendirian dan bebas untuk menentukan pilihan. Manusia juga bukanlah makhluk  yanng pasif melainkan aktif dan kreatif. Pergaulan antar manusia bukanlah suatu interaksi yang bersifat tekhnis mekanistik yang tunduk kepada hukum-hukum teknis yang berlaku pada benda-benda, karena situasi pendidikan dilandasi oleh pemahaman tentang manusia sebagai suatu kesatuan yang utuh yang melampaui objek kebendaan dan karena tujuan pendidikan anak adalah untuk mendewasakan anak yang pada hakikatnya adalah memanusiakan manusia , maka pedagogik tergolong kedalam ilmu kemanusiaan (geisteswissenschaften atau human sciences).

Pedagogik sebagai ilmu normatif berfungsi mempelajari fenomena pendidikan  dengan maksud untuk memahami situasi pendidikan (fenomena pendidikan) tersebut sebagai objek studinya. Selain itu juga pedagogik segaligus berfungsi untuk mempelajari tentang bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidik anak, dalam hal ini dapat dipahami bahwa pedagogik tidak bebas dari nilai-nilai tertentu. Pedagogik didasarkan pada pemilihan yang membedakan antara mana yang baik dan mana yang kurang baik dalam rangka mendidik anak. Pedagogik berbeda dengan ilmu-ilmuyang menganut asumsi bebas nilai yang hanya mendeskripsikan sesuatu objek apa adanya. Karena itu pedagogik termasuk ilmu yang bersifat normatif.

Pedagogik sebagai ilmu praktis, apabila kita kaji, didalam pernyataan pedagogik sebagai ilmu yang bersifat normatif terkandung makna bahwa pedagogik bukanlah ilmu yang bebas nilai. Sebaliknya bahwa pedagogik merupakan suatu ilmu untuk diamalkan, suatu ilmu yang memberikan pemahaman dan arahan untuk bertindak atau untuk dipraktekkan. Karena itu, pedagogik tergolong kedalam ilmu yang bersifat praktis

2. Hubungan Pedagogik dangan Disiplin Lain

Pedagogik berasal dari konsep atau teori dari ilmu-ilmu lain dalam mempelajari fenomena pendidikan misalnya, pedagogik diambil dari teori perkembangan anak dan teori belajar dari psikilogi, atau pedagogik diambil dari filsafat tentang manusia (antropologi). Sekalipun demikian sebagai ilmu yang bersifat otonom, pedagogik berperan sebagai “tuan rumah”, sedangkan ilmu-ilmu lain berperan sebagai “tamu”nya. Dengan demikian, tidak semua teori dari disiplin ilmu lain atau dari filsafat dapat diterimanya. Pedagogik (iilmuan pedagogik) mempunyai peranan untuk memilah dan memilih teori mana dari ilmu-ilmu lain atau dari filsafat tersebut yang cocok sesuai dengan karateristik keilmuan pedagogik.

3. Sistematika Pedagogik

Secara umum, pedagogik dapat dikelompokan menjadi dua cabang utama yaitu:

  • Pedagogik teorits
  • Pedagogik praktis

Pedagogik teoritis merupakan cabang dari pedagogik yang bertugas untuk menyusun sistempengetahuan yang bersifat teoritis mengenai pendidikan anak. Sedangakan pedagogik praktis merupakan cabang dari pedagogik yang bertugas untuk menyusun sistem pengetahuan mengenai cara-cara bartindak dalam praktek mendidik anak. Pedagogik praktis berkenaan dengan cara-cara bertindak dalam situasi pendidikan, yang didasari oleh pedagogik teoritis yang sekaligus tertuju untuk merealisasikan konsep-konsep ideal yang tersusun dalam pedagogik teoritis.

Mengacu kepada sistematika pedagogik dari M.J. Langeveld, Madjid Noor dan J.M. Daniel (1987:27) mendeskripsikan lebih lanjut sistematika pedagogik menjadi sebagai berikut:

  1. Pedagogik Teoritis terdiri atas:
  • Pedagogik sistematis
  • Pedagogik historis, pedagogik hitoris terdiri atas sejarah pendidikan dan pedagogik komparatif. Adapun sejarah pendidikan dibedakan menjadi sejarah teori pandidikan dan sejarah praktek pendidikan.
  1. Pedagogik praktis terdiri atas :
  • Pedagogik dikeluarga
  • Pedagogik disekolah
  • Pedagogik dimasyarakat